Model-model kontrak KPS oleh E.R. Yescombe
diklasifikasikan dalam dua kelompok, yaitu, sebagai berikut:[1]
(a). Klasifikasi
kontrak KPS berdasarkan penggunaan (usage-based)
Model kontrak konsesi adalah contoh
klasifikasi kontrak berdasarkan pengguna dimana tol dibayar oleh pengguna (usage-based). Dalam hal ini, biaya
penggunaan untuk fasilitas seperti jalan-jalan, jembatan-jembatan,
terowongan-terowongan, juga fasilitas-fasilitas transportasi lain seperti
pelabuhan-pelabuhan, tram dan jaringan kereta ringan, serta risiko penggunaan
dialihkan ke swasta. Model ini mungkin masih merupakan tipe KPS yang paling
banyak diterapkan secara luas. Namun risiko penggunaan dapat juga dialihkan
berdasarkan model PFI, sebagai contoh melalui pembayaran shadow tolls,[2]
dalam hal ini pembayaran dibayar oleh Pemerintah, namun berdasarkan penggunaan
fasilitas oleh pengendara-pengendara. Dapat juga dilakukan pendekatan campuran
dari dua pendekatan tersebut, dimana tol atau biaya dibayar oleh para pengguna
fasilitas, namun dengan subsidi-subsidi sektor publik.
(b). Klasifikasi
kontrak KPS berdasarkan ketersediaan (availability-based).
Klasifikasi berdasarkan ketersediaan (availability-based) ini dirinci lagi
dalam tiga kelompok klasifikasi. Pertama,
berdasarkan akomodasi (accomodation-based).
Kedua, KPS berbasiskan perlengkapan,
sistem-sistem atau jaringan (equipment,
systems or networks-based) yang masih kurang umum dalam KPS, dan semua
adalah berdasarkan model inisiatif pembiayaan swasta (PFI). Ketiga, adalah klasifikasi berdasarkan
pengolahan pabrik (process plant).
Pembayaran oleh Pemerintah dalam kasus-kasus tersebut juga berdasarkan suatu
bentuk ketersediaan.
Dr. Iwan E. Joesoef, SH., Sp.N., M.Kn
[1] Kessides, 13-14.
[2] Ibid., 347. Shadow tolls:
tolls based on usage of the facility, but payable by the public authority
rather than users (lihat halaman 347). Dalam klasifikasi ketersediaan (availability-based),
Pertama, proyek-proyek berbasiskan
akomodasi (accomodatioan based) contohnya
adalah rumah sakit-rumah sakit, sekolah-sekolah dan penjara-penjara, dimana
pembayaran umumnya dibuat agar bangunan tersedia untuk digunakan oleh
Pemerintah (khususnya dalam bidang infrastruktur sosial). Kedua, proyek-proyek berbasiskan perlengkapan, sistem-sistem atau
jaringan (equipment, systems or
networks-based) contohnya adalah proyek-proyek jalan dengan model design-build-finance-operate (DBFO),
sebagai ganti pembayarannya tergantung penggunaan, tergantung atas jalan yang
tersedia, ketersediaan ditetapkan dengan perhitungan-perhitungan seperti apakah
ada jalur lalu lintas ditutup, kecepatan dimana lalu lintas dapat bergerak,
tingkat kecelakaan, dan seterusnya. Dan Ketiga,
proyek-proyek berdasarkan pengolahan pabrik (process plant) contohnya adalah adalah pabrik pengolahan penyediaan
air dan pengolahan limbah, dan pembakaran limbah. Kunci perbedaan antara tipe
terakhir ini dan tipe-tipa lainnya dari proyek yang telah disebut diatas adalah
tipe ini melibatkan proses yang terukur dan jelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar