Dengan mengutip Adam Smith
(1727-1790) “Society gains when men compete to better their position”,
kelahiran dan perkembangan kontrak konsesi dengan model skema pembiayaan BOT
(kontrak konsesi BOT) dicoba dijelaskan oleh C. Walker dan A. J. Smith sebagai
berikut:[1]
(a). Sejarah, dalam
tahun 1709 mencatat revolusi industri mulai saat Abraham Darby pertama kali
melebur iron dengan coke. Urbanisasi dan kebutuhan infrastruktur mengalir dan kemudian secara individu
dibiayai dan dibangun infrastruktur seperti the
canals, turnpikes dan railroads di Eropa kemudian di Amerika,
Cina dan Jepang.
(b). Akhir tahun 1700-an, pendapatan pajak untuk
kesejahteraan terbangkit dari revolusi industri sehingga Pemerintah mulai mampu
secara langsung mendanai infrastruktur, namun pada hal-hal yang khusus dan
besar digunakan konsesi atau franchise.
(c). Konsep konsesi tersebut kemudian dikembangkan
di Perancis (kemudian melebar ke Spanyol, Itali, Belgia dan Jerman) pada
pertengahan tahun 1800-an, hasilnya seperti, terusan Suez (Suez Canal)
sepanjang 195 kilometer yang dibuka untuk navigasi internasional pada tanggal
17 November 1869 dengan konsesi selama 99 tahun.
(d). Antara akhir tahun 1800-an dan 1970-an
negara-negara industri mendanai infrastruktur baru dengan sumber keuangan
negara dan pinjaman negara.
(e). Dalam tahun 1970-an menjadi jelas dimana banyak
Pemerintah secara global memiliki sumber keuangan yang kurang dalam pendanaan
pekerjaan-pekerjaan publik. Total swastanisasi dapat dan masih sebagai jawaban
untuk proyek-proyek tertentu di negara-negara tertentu, selain pembiayaan non-recourse.[2]
Dr. Iwan E. Joesoef, SH., Sp.N.,M.Kn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar